Jika Injil telah Dipalsukan, dimanakah Injil yang Asli?

Masalah keaslian Injil merupakan salah satu topik utama perdebatan Kristen & Islam selain masalah keilahian Yesus. Namun jika dicermati gugatan terhadap keaslian Injil lebih banyak mengangkat persoalan penafsiran tekstual & ayat-ayat yang dianggap bermasalah atau kontradiktif. Namun sangat jarang yang membahasnya melalui kajian sejarah.

Jika memang benar Injil telah dipalsukan, konsekuensi logisnya telah terjadi peristiwa pemalsuan Injil yang dilakukan oleh orang-orang tertentu pada waktu & tempat tertentu. Dan seharusnya bisa ditunjukan Injil yang masih asli dari ribuan manuscript Injil yang ada. Saat ini terdapat sekitar 5.800 manuscript Injil dalam bahasa Yunani yang telah dikatalogkan belum termasuk yang berbahasa Latin, Mesir, Armenia dll. Selain itu ada banyak Injil apokriph (non kanonik) seperti Injil Petrus, Injil Thomas dsb terutama dari dari dokumen-dokumen Nag Hammadi, dimanakah diantaranya Injil yang asli.

Share:

Penyembahan Yesus pada Abad-abad Awal

Banyak pihak menuduh bahwa ajaran tentang keilahian Yesus adalah ciptaan gereja yang disahkan dalam Konsili Nicea tahun 325 M. Mereka beranggapan bahwa Yesus serta para murid dan pengikutnya mula-mula memahami Yesus hanya seorang manusia bukan Tuhan. Tetapi oleh gereja Yesus dijadikan Tuhan pada masa-masa berikutnya.

Tuduhan ini jelas spekulatif tanpa didukung data sejarah. Banyak bukti membantah hal ini seperti data manuscript-manuscript Injil sebelum Nicea yang terdapat teks-teks tentang keilahian Yesus dll. Salah satu bukti yang akan kita bahas adalah catatan dari luar kekristenan pada masa awal yaitu pernyataan Trypho seorang Yahudi yang menolak kemesiasan Yesus sebagaimana dicatat oleh Justin Martyr, pernyataan Celsus seorang non Yahudi dalam Againts Celsus (Origen), catatan seorang pujangga Yunani: Lucian dari Samosata serta sejarawan/pejabat Romawi: Pliny the younger. 

Share:

Dialog Ayat Nubuatan Yes 7:14 dan Yes 9:6

Seorang netter muslim bernama Sugiyono menulis notes dengan judul GAME COCOK-COCOKKAN ALA ORANG KRISTEN Yesaya vs Mathius. Saya kemudian menulis tanggapan terhadap notesnya ini, namun tidak ada respon balik dari sang penulis notes melainkan tanggapan beberapa rekan muslim. Berikut ini uraian dari argumentasi muslim, tanggapan awal dan diskusi dengan beberapa rekan muslim.

Share:

Apakah Yesus Datang Membawa Pedang bukan Damai?

Mat 10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.

Ayat ini sering digunakan pihak lain menyerang kekristenan, dengan tuduhan Yesus datang ke dunia membawa peperangan yang dianggap arti dari kata pedang atau Kekristenan adalah agama yg mengajarkan kekerasan dan bukan agama pembawa perdamaian. Untuk itu kita akan mengkaji ayat ini secara komprehensif untuk menemukan arti sebenarnya.

Nestle GNT: Μὴ νομίσητε ὅτι ἦλθον βαλεῖν εἰρήνην ἐπὶ τὴν γῆν· οὐκ ἦλθον βαλεῖν εἰρήνην ἀλλὰ μάχαιραν.
Nestle Translit: Mē nomisēte hoti ēlthon balein eirēnēn epi tēn gēn; ouk ēlthon balein eirēnēn alla machairan.
NIV: "Do not suppose that I have come to bring peace to the earth. I did not come to bring peace, but a sword.
Share:

Apakah Allah menyesal?

Mari kita bahas frase "menyesallah TUHAN" dalam Kejadian 6:6

Kej 6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Kej 6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Kej 6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
Kej 6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

Penilaian negatif terhadap kata "menyesal" kepada Allah, berangkat dari asumsi bahwa kata "menyesal" memiliki arti yang negatif. Misalnya seseorang (terdakwa) yang menyesali perbuatan yang telah dilakukannya. Ini bisa berarti orang tersebut telah melakukan kesalahan sebelumnya. Dalam ayat ini, menyesalnya Allah dianggap Alalh telah melakukan kesalahan sebelumnya dengan menciptakan manusia.

Hasil gambar untuk God regret

Namun kata "menyesal" itu sendiri tidak harus berkonotasi negatif. Misalnya pernyataan beberapa kepala negara yang menyesalkan tindakan yang dilakukan ISIS membunuh para sandera. Apakah dengan mengungkapkan kata "menyesal" para kepala negara ini telah melakukan kesalahan dalam peristiwa pembunuhan tersebut?

Kata "menyesal" bahasa Ibraninya "nâcham", arti secara leksikal menurut Strong terdiri atas: to be sorry, console oneself, repent, regret, comfort, be comforted dan penggunaannya dalam Alkitab (outline of bible usage) sebagai berikut:
  1. (Niphal)
    1. to be sorry, be moved to pity, have compassion
    2. to be sorry, rue, suffer grief, repent
    3. to comfort oneself, be comforted
    4. to comfort oneself, ease oneself
  2. (Piel) to comfort, console
  3. (Pual) to be comforted, be consoled
  4. (Hithpael)
    1. to be sorry, have compassion
    2. to rue, repent of
    3. to comfort oneself, be comforted
    4. to ease onesel
Source: http://www.blueletterbible.org/lang/lexicon/lexicon.cfm?Strongs=H5162&t=KJV
Arti dari kata "nacham" tidak harus berarti negatif tetapi dari konteksnya kita bisa menemukan makna sebenarnya.

Penyesalan Allah dalam ayat 6 memang dikaitkan dengan penciptaan manusia, apakah Allah telah melakukan kesalahan dengan menciptakan manusia? Jelas tidak, karena semua ciptaan Allah itu baik adanya. Kej 1:31 "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.."  Dari konteks Kej 6:6, diuraikan tentang kejahatan yang telah merajalela dan ini memilukan hati Allah. Banyaknya kejahatan terjadi karena umumnya manusia saat itu "memilih" untuk melakukan kejahatan. Kebebasan untuk memilih diberikan Allah kepada manusia, sebagaimana yang terjadi pada Adam & Hawa saat diberi pilihan untuk memakan atau tidak buah pengetahuan yang baik & jahat. Ini berarti arti yang tepat dari kata "Nacham" dari rentang arti semantik yang ada yaitu "be moved to pity, have compassion" atau "menjadi bersedih atau merasa kasihan"

Sekarang kita bandingkan dengan ayat berikut:
1 Sam 15:29 Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."
Bil 23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal..."
Pada ayat ini dengan tegas disebutkan bahwa Allah tidak tahu menyesal, pengertian kata menyesal pada ayat-ayat yaitu repent (menyesal karena bersalah) mengacu pada kesalahan yang terjadi pada masa sebelumnya yang biasa dilakukan oleh manusia namun hal ini tidak berlaku bagi Allah. Contoh konkret kaitan kata "menyesal"  (repent) dengan kesalahan seperti pada ayat berikut ini.
Yer 8:6 Aku telah memperhatikan dan mendengarkan: mereka tidak berkata dengan jujur! Tidak ada yang menyesal karena kejahatannya ...
Luk 17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.

Penggunaan kata "menyesal" untuk Allah dalam Kej 6:6 merupakan sebuah bentuk antropomorfisme, atau pengungkapan sikap & tindakan Allah dalam bahasa yang dimengerti manusia. Di sini Allah bukan menyesal karena Dia salah menciptakan manusia, tetapi Dia menyesal atas keprihatinan mendalam atau sebuah ungkapan kesedihan karena ternyata manusia banyak memilih untuk melakukan hal yang jahat. Allah tidak menganggap penciptaan manusia sebuah kesalahan, karena dengan pilihan bebas yang diberikan kepada manusia, Dia tahu konsekuensi yang bisa terjadi.

Prinsip yang sama bisa kita terapkan untuk penggunaan kata "menyesal" untuk Allah pada ayat-ayat lain, misalnya:
1 Sam 15:11 "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." ...
Allah memang telah menjadikan Saul raja, tetapi apakah Saul akan menjadi raja yang baik atau tidak adalah pilihan Saul sendiri. Dan Allah "menyesal" (bersedih/kasihan) karena Saul memilih untuk berbalik dari Dia.

So.. tidak ada hal yang negatif dengan frase "menyesallah TUHAN"...
Share: